LAPORAN
STUDI WISATA KE SEMARANG
TANGGAL 7 JANUARI 2014
Disusun oleh :
SITI KHOERIYAH (5597)
MADRASAH ALIYAH NEGERI GODEAN
KABUPATEN SLEMAN
YOGYAKARTA
2014
Halaman pengesahan
Laporan studi perusahaan
ke semarang ini telah di teliti dan di nyatakan sesuai dengan standar yang
telah di tentukan pada :
Hari :
Tanggl :
Di nyatakan memenuhi
standar oleh :
Wali kelas XI IPA 1 pembimbing
Retno suyatmi, S.Si Siman , S.pd
NIP.197907242011012005 NIP.196710162000031001
Mengetahui,
Kepala MAN Godean
Drs.Binuriddin
NIP.195908051993031002
MOTTO
1.
Mau berfikir dan kerja keras adalah pondasi dalam meraih sukses.
2.
Positif tingking menjadikan pemikiran lebih terbuka.
3.
Jujur adalah salah satu kriteria orang sukses.
4.
Kesuksesan selalu mendampingi orang yang pantang menyerah dan selalu
mengambil
kesempatan yang ada.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan karuiaNya , sehingga penyusunan laporan studi wisata ke Semarang ini
dapat saya selesaikan .
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kenaikan kelas pada kelas XI
ini. Laporan ini bertujuan sebagai laporan tertulis dari hasil kunjungan kami
ke perusahaan dan objek wisata lain di Semarang .
Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada :
1.
Bpk kepala sekolah Drs.Binuriddin
sebagai penanggung jawab dar kegiatan ini.
2.
Guru-guru panitia program ini .
3.
Bpk Siman ,S.pd sebagai pendamping
yang sudah membimbing dalam pembuatan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan . Oleh karena
itu , penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini
menjadi lebih baik . penyusun juga megharapkan agar laporan ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan terutama adik-adik kelas kami yang
kelak akan menyusun laporan seperti ini juga.
Godean ,Januari 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................I
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................II
MOTTO.............................................................................................................III
DAFTAR ISI......................................................................................................V
KATA PENGANTAR..........................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.............................................................................1
B. Maksud dan tujuan.....................................................................................1
C.
Waktu pelaksanaan.........................................................................1
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN STUDI PERUSAHAAN
A.
Rawa pening.....................................................................................2
B.
Pabrik teh botol sosro......................................................................3
C.
Masjid agung Jawa tengah..............................................................4
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.......................................................................................9
B.
Saran-saran....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11.
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................12.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Dalam rangka menambah pengetahuan, wawasan tentang kewirausahaan, dan sebagai
persyaratan dalam kenaikan kelas XI , maka MAN Godean mengadakan kegiatan study
tour .
B.
Maksud dan tujuan
1.
Meningkatkan kebersamaan ukhuwah islamiyah.
2.
Menambah wawasah tentang kewirausahaan .
3.
Sebagai sarana penghibur dari kegiatan belajar mengajar yang membuat jenuh dan
4.
Mendapat pengetahuan tentang kisah sukses sebuah perusahaan.
C.
Waktu pelaksanaan
No
|
hari / tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
Selasa,7 januari 2014
|
Jam 07.00 WIB
Jam 10.00 WIB
Jam 17.00 WIB
Jam 22.00 WIB
Jam 00.00 WIB
Jam 00.30 WIB
|
Berangkat ke Ambarawak
sampai Rawa pening ,
tour dan makan siang
kunjungan di masjid
agung Jawa tengah
pulang ke Yogyakarta
mampir di pusat
oleh-oleh
sampai MAN godean
|
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN STUDI PERUSAHAAN
A.
Rawa pening
Kunjungan pertama di semarang adalah tempat wisata
kampung rawa . Di tempat ini kami semua di suguhi pemandangan yang indah dan
masih asri , selain itu kami juga bisa berkeliling menggunakan perahu dan
sampai di rawa pening.
Rawa Pening ("pening" berasal dari
"bening") adalah danau sekaligus tempat wisata air di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Dengan luas 2.670 hektare
ia menempati wilayah Kecamatan Ambarawa,
Bawen,
Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan
terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung
Telomoyo, dan Gunung Ungaran.
Danau ini mengalami pendangkalan yang pesat. Pernah menjadi
tempat mencari ikan, kini hampir seluruh permukaan rawa ini tertutup eceng gondok.
Gulma ini juga sudah menutupi Sungai Tuntang, terutama di bagian hulu. Usaha
mengatasi spesies invasif
ini dilakukan dengan melakukan pembersihan serta pelatihan pemanfaatan eceng
gondok dalam kerajinan, namun tekanan populasi tumbuhan ini sangat tinggi.
Menurut legenda, Rawa Pening terbentuk dari muntahan air yang
mengalir dari bekas cabutan lidi
yang dilakukan oleh Baru
Klinthing. Cerita Baru Klinthing yang berubah menjadi anak
kecil yang penuh luka dan berbau amis sehingga tidak diterima masyarakat dan
akhirnya ditolong janda tua ini sudah berlalu.
Rawa ini digemari sebagai obyek wisata pemancingan dan sarana
olahraga air. Namun akhir-akhir ini, perahu nelayan bergerak pun sulit.
B.
Pabrik teh botol sosro Semarang
Setelah berkunjung ke kampung rawa dan makan siang di sana ,
tujuan selanjut nya adalah perusahaan minuman PT. SOSRO cabang ungaran . Di
tempat ini kami di perkenalkan tentang sejarah , produk dan bahan dari
pembuatan produk PT.sinar sosro.
PT. Sinar Sosro adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang minuman ringan, terutama yang berbahan dasar teh. PT Sinar Sosro
merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di
Indonesia
dan di dunia. Perusahaan ini memproduksi minuman teh dalam botol yang bernama Teh Botol,
Joy Green Tea, Fruit Tea,
dll.
1.
Sejarah
Pembentukan perusahaan Sosro tidak lepas dari
sejarah terciptanya Teh Botol yang diciptakan oleh keluarga Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo
memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering
dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah
Jawa Tengah. Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan
merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang
sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah. Perjalanan memperkenalkan produk
Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi CICIP RASA (product
sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta. Awalnya, datang ke pasar-pasar
untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh
langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan
kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena
teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama
sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu. Cara
kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam
panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil
bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa,
sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan
pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus
sekarang. Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor,
dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik
minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa
perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul
gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol,
dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO.
2.
Cabang
PT. Sinar Sosro memiliki 10 pabrik yang tersebar
di Indonesia, yaitu di Cakung (Jakarta Timur), Tambun dan Cibitung (Jawa Barat), Pandeglang (Banten), Serdang, Ungaran (Jawa Tengah), Gresik dan Mojokerto (Jawa Timur), Bali, dan Palembang, (Sumatera Selatan).Adapun Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro
berasal dari perkebunan teh Gunung Rosa (Cianjur), Gunung Manik (Cianjur), Gunung Cempaka (Cianjur), Gunung Satria (Garut), daerah Neglasari (Garut), daerah Cukul
(Pangelengan), dan daerah Sambawa (Tasikmalaya).
Setelah di perkenalkan tentang PT. Sinar sosro , di akhir kunjungan kami PT.Sinar
sosro memberi sovenir berupa produk-produk nya .
C.
Masjid agung jawa tengah
Kunjungan
wisata di Semarang yang terakhir adalah masjid agung Jawa tengah . Masjid
Agung Jawa Tengah adalah masjid yang terletak di Semarang, provinsi
Jawa
Tengah, Indonesia.
1.
Sejarah
Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 hingga selesai
secara keseluruhan pada tahun 2006. Masjid ini berdiri di atas lahan 10 hektar.
Masjid Agung diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November
2006. Masjid Agung
Jawa Tengah (MAJT) merupakan masjid provinsi bagi provinsi Jawa Tengah.
Keberadaan bangunan masjid ini tak lepas dari Masjid Besar Kauman Semarang.
Pembangunan MAJT berawal dari kembalinya tanah banda (harta) wakaf milik Masjid
Besar Kauman Semarang yang telah sekian lama tak tentu rimbanya. Raibnya banda
wakaf Masjid Besar Kauman Semarang berawal dari proses tukar guling tanah wakaf
Masjid Kauman seluas 119.127 ha yang dikelola oleh BKM (Badan Kesejahteraan
Masjid) bentukan Bidang Urusan Agama Depag Jawa Tengah. Dengan alasan tanah itu
tidak produktif, oleh BKM tanah itu di tukar guling dengan tanah seluas 250 ha
di Demak lewat PT. Sambirejo. Kemudian berpindah tangan ke PT. Tensindo milik
Tjipto Siswoyo.
Hasil perjuangan banyak pihak untuk mengembalikan banda wakaf
Masjid Besar Kauman Semarang itu ahirnya berbuah manis setelah melalui
perjuangan panjang. MAJT sendiri dibangun di atas salah satu petak tanah banda
wakaf Masjid Besar Kauman Semarang yang telah kembali tersebut.
Pada tanggal 6 juni 2001 Gubernur Jawa Tengah membentuk Tim
Koordinasi Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah untuk menangani masalah-masalah
baik yang mendasar maupun teknis. Berkat niat yang luhur dan silaturahmi yang
erat, dalam waktu kerja yang amat singkat keputusan-keputusan pokok sudah dapat
ditentukan : status tanah, persetujuan pembiayaan dari APBD oleh DPRD Jawa
Tengah, serta pemiilhan lahan tapak dan program ruang.
Kemudian pembangunan masjid tersebut dimulai pada hari Jumat,
6 September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana yang
dilakukan Menteri Agama Ri, Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar, KH. MA
Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto. Pemasangan tiang pancang
pertama tersebut juga dihadiri oleh tujuh duta besar dari Negara-negara
sahabat, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir, Palestina,
dan Abu Dabi. Dengan demikian mata dan perhatian dunia internasional pun
mendukung dibangunnya Masjid Agung Jawa Tengah tersebut.
MAJT diresmikan pada tanggal 14 November 2006 oleh Presiden
RI Susilo Bambang Yudoyono. Masjid dengan luas areal tanah 10 Hektar dan luas
bangunan induk untuk shalat 7.669 meter persegi secara keseluruhan pembangunan
Masjid ini menelan biaya sebesar Rp 198.692.340.000.
Meskipun baru diresmikan pada tanggal 14 Nopember 2006, namun
masjid ini telah difungsikan untuk ibadah jauh sebelum tanggal tersebut. Masjid
megah ini telah digunakan ibadah shalat jum’at untuk pertama kalinya pada
tanggal 19 Maret 2004 dengan Khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA, (Kakanwil
Depag Jawa Tengah)
2.
Arsitektur
Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural
campuran Jawa, Islam dan Romawi. Diarsiteki oleh Ir. H. Ahmad Fanani dari PT.
Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT tahun 2001.
Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya
dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan 4
menara masing masing setinggi 62 meter ditiap penjuru atapnya sebagai bentuk
bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara terpisah dari
bangunan masjid setinggi 99 meter.
Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran
masjid. Pilar pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi
kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul, di gerbang ditulis dua
kalimat syahadat, pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu “Sucining Guno
Gapuraning Gusti“.
Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat
ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan
tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas
23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa
memanfaatkan fasilitas.
Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau
Al Husna Tower yang tingginya 99 meter. Bagian dasar dari menara ini terdapat
Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan
sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan
di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat. Lantai 19
untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang.
Pada awal Ramadhan 1427 H lalu, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya
digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan
menggunakan teropong canggih dari Boscha3.
Fasilitas
Di
dalam area MAJT terdapat Menara Asma Al-Husna Setinggi 99 Meter terdiri
dari : lantai 1 untuk Studio Radio DAIS MAJT, lantai 2 untuk museum
Perkembangan Islam Jawa Tengah, Lantai 18 rumah makan berputar, lantai 19 Gardu
pandang kota Semarang dan lantai 19 Tempat rukyat al-hilal.
Area
serambi Masjid Agung Jawa Tengah dilengkapi 6 payung raksasa otomatis seperti
yang ada di Masjid Nabawi, Tinggi masing masing payung elektrik adalah 20 meter
dengan diameter 14 meter. Payung elektrik dibuka setiap shalat Jumat, Idul
Fitri dan Idul Adha dengan catatan kondisi angin tidak melebihi 200 knot, namun
jika pengunjung ada yang ingin melihat proses mengembangnya payung tersebut
bisa menghubungi pengurus masjid.
MAJT memiliki koleksi Al Quran raksasa berukuran 145 x 95
cm². Ditulis tangan oleh Drs. Khyatudin, dari Pondok Pesantren Al-Asyariyyah,
Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo. Lokasi berada di dalam ruang utama tempat
shalat. Beduk raksasa berukuran panjang 310 cm, diameter 220 cm. Merupakan
replika beduk Pendowo Purworejo. Dibuat oleh para santri pondok pesantren Alfalah,
Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, asuhan KH Ahmad Sobri, menggunakan kulit
lembu Australia.
Tongkat khatib MAJT merupakan tongkat pemberian Sultan
Hasanal Bolkiah dari Brunei DarusalaM
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah melakukan studi tour ke semarang dan mengunjungi
beberapa tempat wisata di sana , penyusun dapat menyimpulkan bahwa banyak
sekali hal-hal yang belum kita ketahui . Dengan kunjungan ini lebih banyak
pengetahuan dan wawasan yang di dapat oleh penyusun dan teman- teman lain yang
mengikuti kegiatan ini .
Dengan
adanya kegiatan ini pula penyusun dapat menggali nilai dan ilmu dari objek-
ojek wisata yang di kunjungi dan insyaallah ilmu yang di dapat dari kegiatan
ini akan bermanfaat untuk masa depan.
B.
SARAN
Untuk
keseluruhan tempat wisata yang kita kunjungi perlu adanya peningkatan mutu dari
apa yang sudah ada supaya tempat-tempat wisata tersebut bisa di kunjungi lebih
banyak pengunjung lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar